"Kontrak politik? Bisa dibaca, (dalam pakta integritas) tidak ada yang mengharuskan kita memasukkan GNPF Ulama ke tim pemenangan. Tapi poin-poin khusus terhadap NKRI, UUD 1945, Pancasila, keberagaman kita, pemberantasan korupsi, itu adalah poin-poin pakta integritas," papar Sandiaga di Balai Kartini, Jl Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (20/9/2018).
Memang ada beberapa ulama yang masuk ke timses Prabowo-Sandiaga. Beberapa nama di antaranya yakni Ketua GNPF Ulama Yusuf Martak dan Sekjen Forum Umat Islam (FUI) Al-Khaththath.
Sandiaga juga bicara soal posisi kepala daerah di timses. Mantan Wagub DKI ini menyebut masih terdapat beberapa nama kepala daerah yang masuk timsesnya. Dia meminta kepala daerah itu tak dilibatkan menjadi anggota timses.
"Semalam saya lihat masih ada nama dua gubernur, ada beberapa wilayah dan bupati. Saya minta mereka fokus untuk mengelola wilayah," kata Sandiaga.
Menurut Sandiaga, ada sekitar 8 nama kepala daerah yang masuk timses. Sandiaga tak setuju karena khawatir bakal berpengaruh terhadap kinerja di pemerintahan.
"Kemaren ada 7 atau 8 (nama). Ya, pasti dari partai pengusungnya, ya. Jadi, saya lebih baik nggak usah sebut namanya. Tapi, sesuai kebijakan Prabowo-Sandi, kami ingin kepala dearah fokus untuk mengurus daerahnya," terang Sandiaga.
(zak/imk)
No comments:
Post a Comment