"Pak Ma'ruf ini sering, 18 sampai 20 kali setiap ketemu Presiden, dia minta 'kapan kawan, sahabat saya pulang'. (Kata Jokowi) 'Siapa Pak kiai?' 'Habib Rizieq'" kata Kapitra di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (29/8/2018).
Kapitra mengatakan pernyataan Ma'ruf itu disampaikan ke Jokowi sebelum dirinya ditunjuk menjadi cawapres. Kapitra menyebut Ma'ruf dan Habib Rizieq mempunyai hubungan yang sangat dekat.
Kapitra kemudian menyampaikan soal tidak jadi bertemunya Ma'ruf dan Habib Rizieq di Arab Saudi. Menurut dia, Ma'ruf tidak bertemu dengan Rizieq karena khawatir dipolitisasi.
"Nggak ada kesempatan dan juga tidak ada keinginan Pak kiai untuk bertemu. Kenapa? Dia takut dipolitisasi. Pak Kiai itu dekat sekali dengan Habib Rizieq. Waktu Habib Rizieq dipenjara dia lihat, waktu zaman SBY. Pak Kiai ini kan jadi Dewan Pertimbangan Presiden," imbuh dia.
Namun, Kapitra memastikan hubungan keduanya tetap terjalin dengan baik. Dia bahkan menyebut GNPF tidak akan lahir jika tidak ada peran dari Kiai Ma'ruf.
"GNPF itu nggak akan lahir kalau nggak ada Kiai Ma'ruf. Namanya Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia. Sikap keagamaan lebih tinggi dari fatwa itu ditandatangani oleh Kiai Ma'ruf. Itu lah justifikasinya," tuturnya.
Kapitra juga menyinggung sikap GNPF terkait Pilpres 2019. Kata dia, GNPF seharusnya mendukung calon pemimpin yang berasal dari kalangan ulama.
"Kalau konsisten ulama tentu dia dukung ulama. Ulama dukung ulama. Ulama harus dukung ulama. Makanya diadakan ijtimak ulama. Ijtimak ulama untuk mendukung ulama sebagai capres dan cawapres. Ternyata kan tidak. Sudah direkomendasi ulama. Diabaikan. Lalu ditawarkan dua. Aa Gym dan Arifin. Ditolak juga. Ya sudah. Berarti ulama ini dong, Ketua Majelis Ulama loh. Siapa yang berani mengatakan Kiai Ma'ruf bukan ulama? Siapa yang bisa mengatakan Kiai Ma'ruf kafir. Ada yang berani nggak?" paparnya.
(knv/idh)
Kalo berita nya kurang lengkap buka link di samping lanjutin baca berita dari situ https://news.detik.com/read/2018/08/29/160948/4188017/10/kapitra-maruf-amin-20-kali-tanya-jokowi-kapan-rizieq-dipulangkan
No comments:
Post a Comment