Tari lengger yang dikenal sebagai tarian tradisional Jawa Tengah itu menjadi fokus utamanya. Tak ingin meninggalkan tradisi, tarian yang dipentaskannya dicampurkan dengan koreografi hasil ciptaan Otniel. Hasilnya pun menjadi beragam.
Dari tarian 'Lengger Barangan' yang menceritakan kehidupan masyarakat tradisional yang bergumul dengan arus modernitas, namanya kian dikenal. Sampai sekarang ia telah menciptakan 'Salah', 'Rohwong', 'Angruwat', dan 'Mantra'.
Otniel Tasman Populerkan Tari Lengger Hingga ke Belgia Foto: IDF/ Istimewa |
Ia menuturkan saat belajar di Solo, Otniel merasa rindu dengan kampung halaman. "Akhirnya saya belajar lagi tentang lengger sampai sekarang," ujar peraih Hibah Seni Inovatif Kelola tahun 2014.
Otniel juga pernah dipercaya untuk membawakan dua karya di Festival Europalia 2017. Yakni 'Lengger Laut' (2014) dan 'Nosheheorit' (2017). Karyanya dipentaskan di tiga kota di Belgia. Masing-masing 'Lengger Laut' di DeSingel (Antrwep), dan 'Nosheheorit' di Charleroi Danse (Charleroi), dan KVS Theatre (Brussels).
Selain itu, ia juga pernah berkolaborasi dengan Didik Nini Thowok dalam sebuah festival seni dan kebudayaan di London. Jalan yang dilalui Otniel masih panjang. Dalam waktu dua tahun ke depan, ia memiliki beragam rencana untuk terus mempopulerkan dan menarikan tari Lengger.
"Tahun ini ke Yogyakarta dan pentas lagi di Jakarta jadi main show di Indonesian Dance Festival (IDF). Tahun depannya lagi ke Singapura ada kolaborasi juga," tukas Otniel.
Simak artikel berikutnya.
(tia/doc)
https://hot.detik.com/read/2018/08/14/144537/4165732/1602/otniel-tasman-populerkan-tari-lengger-hingga-ke-belgia
No comments:
Post a Comment