Pertumbuhan skena musik hip hop berkembang subur bak cendawan di musim penghujan. Nyatanya, fenomena tersebut tak hanya terjadi di kota besar.
Meski musisi hip hop di kota besar kini telah mendapatkan perhatian, namun Iwa K, Laze dan Saykoji menilai hal tersebut masih bagaikan fenomena gunung es. Banyak musisi hip hop dari daerah yang potensial namun belum mendapatkan publikasi yang layak.
Day Music.
Melihat peserta dari berbagai daerah di Indonesia, ketiganya sepakat bahwa tema-tema yang dibawa oleh rapper di luar kota besar tersebut sangat beragam.
"Prosentase (peserta) yang daftar dari Timur Indonesia banyak, dari sebelah Barat Indonesia juga ada," buka Iwa K saat ditemui di Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (17/9/2018).
"Tapi satu lahi yang menarik dari pelaku hip hop di daerah adalah perspektif lirik mereka," kata Iwa.
Tema yang dibawa dalam lirik-lirik para pelaku hip hop di daerah tak melulu mengenai keluhan dan kritik sosial mengenai kehidupan urban. Mereka tetap mengangkat tema tersebut, tapi dari sudut pandang orang ketiga.
"Kita terbiasa dengan gaya hip hop di kota-kota besar, tapi kemudian menemukan hip hop dengan perspektif di luar kota besar. Tema meraka tuh bagaimana mereka melihat kehidupan urban, bukan sebagai pelaku urbannya sendiri. Itu menarik banget, buat gue itu uniqueness," terang Iwa.
Tak hanya keunikan, Laze juga melihat semangat dari para peserta di daerah. Lebih dari itu, dengan menjadi juri di kompetisi tersebut, ia menemukan sejumlah pelaku hip hop yang belum pernah ia temui sebelumnya.
"Ada talent-talent yang gue belum pernah lihat sebelumnya. Bahkan ada yang bukan dari komunitas hip hop," ujar Laze.
"Gue melihat antusiasme dari luar kota, dari daerah-daerah itu kaya gue waktu kecil, lihat penyanyi di TV lalu ingin menjadi rockstar. Menurut gue, that hip hop dream itu sesuatu yang real," urainya.
Ajang pencarian bakat Beef Rap Battle dapat disaksikan di kanal YouTube Space# mulai pekan ini.
(srs/mah)
Photo Gallery
No comments:
Post a Comment