Media The New Zealand Herald melaporkan seperti dilansir News.com.au, Rabu (22/8/2018), saat sesi sparring tinju, Lucy Brown mengalami pukulan di bagian kepala, namun awalnya dia merasa baik-baik saja. Lucy kemudian pergi untuk mengambil air minum dan mulai merasa tak enak badan.
"Kesehatannya memburuk dengan cepat sejak itu," ujar pilot Helikopter Penyelamat Auckland Westpac, James Tayler saat itu.
Kejadian itu terjadi pada 18 Agustus lalu. Di hari itu, ibu dua anak tersebut diterbangkan dengan helikopter ke Rumah Sakit Kota Auckland. Dia kemudian dipasangkan alat penunjang kehidupan.
Kepolisian mengonfirmasi bahwa perempuan berumur 31 tahun itu dinyatakan meninggal pada Rabu (22/8) pukul 07.45 waktu setempat setelah alat penunjang kehidupannya dimatikan. Ucapan belasungkawa membanjiri laman GoFundMe milik keluarga Lucy, yang telah mengumpulkan dana lebih dari US$ 7 ribu dalam dua hari terakhir setelah insiden 18 Agustus lalu.
Tim Griffin, salah seorang teman Lucy mengungkapkan karakter positif Lucy yang akan dirindukan banyak orang. "Dia teladan bagi banyak orang. Dia orang yang sangat positif yang akan menghibur semua orang di sekitarnya," tutur Griffin.
"Kita semua memiliki pasang surut dalam hidup kita dan dia selalu menjadi orang yang menghibur kami. Dia perempuan yang ajaib," imbuhnya.
Tinju telah menjadi bagian penting dari kehidupan Lucy selama empat tahun terakhir setelah memenangkan medali perak dalam kejuaraan Australia's Golden Gloves.
Menurut Townsville Bulletin Brown, Lucy didiagnosa menderita kanker serviks stadium tiga pada tahun 2011. Setelah menjalani perawatan, dia pun dinyatakan sembuh dari kanker. Lucy mulai menekuni tinju setelah menjadi penyintas kanker.
(ita/ita)
Kalo berita nya kurang lengkap buka link di samping lanjutin baca berita dari situ https://news.detik.com/read/2018/08/22/170639/4177763/1148/sembuh-dari-kanker-ibu-2-anak-ini-meninggal-usai-latihan-tinju
No comments:
Post a Comment