"Gerakan percepatan rehabilitasi mangrove harus kita lakukan, ayo kita bulatkan tekad kita, ini kepentingan nasional, sampingkan perbedaan itu. Ini sudah kita petakan semua. Pantai-pantai utara Jawa sudah kacau, sudah banyak rusak, kita harus perbaiki. Pantai Jakarta ini maksud saya," ujar Luhut saat memberikan sambutan di Perpusnas, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (20/9/2018).
Untuk mempercepat rehabilitasi mangrove itu, Luhut mengajak semua pihak seperti masyarakat, kepala daerah setempat yang lautnya akan ditanami atau direhabilitasi mangrove. Selain itu, para ahli dari perguruan tinggi juga diajak untuk terlibat.
"Pemerintah perlu melibatkan seluruh potensi yang dimiliki Indonesia seperti sumber perdanaan dari perusahaan dan Peraturan Pemerintah nomor 46 tahun 2012 tentang tanggung jawab sosial dan lingkungan perseroan terbatas, APBN, dan APBD serta swadaya masyarakat, selain itu perlu juga perlibatan perguruan tinggi sebagai basis ilmiah agar kegiatan berjalan baik, dan juga meminta komitmen dan tindak nyata kepala daerah," imbuh dia.
Selain itu, Luhut juga meminta masyarakat untuk bersatu dalam menjaga lingkungan. Dia sedikit menyinggung masalah reklamasi dalam kesempatan itu. Dia mengatakan boleh masyarakat berbeda pikiran atau pilihan, namun untuk lingkungan harus bersatu mencari solusi.
"Jadi kita ini ribut soal reklamasi, saya kok kadang-kadang heran kita tuh nyari solusi, kalau nggak setuju solusinya apa? Mungkin latar belakang saya tentara, jadi saya suka cari solusi. Bukan berdebat, sekarang studi ahli sudah ada, jadi ahli buat studi kita bandingkan, kita ambil kesimpulan mana yang terbaik buat bangsa. Kalau setiap pilihan pasti ada untung rugi, nah tinggal gimana kita atasi untung, rugi nya kita buat yang benar," ujar Luhut.
Di akhir sambutannya, Luhut meminta Kepala Daerah bisa bekerja cepat dan bersinergi satu sama lain untuk membantu rehabililitasi agar mangrove cepat selesai.
"Teman-teman kepala daerah saya imbau karena bapak punya peran penting, saya ingin sampaikan Bapak harus jadi contoh. Seperti Banjarmasin, sudah lakukan kebersihan kotanya, dan juga Labuan Bajo kami sudah bangun sistem bagaimana mengambil sampah di dalam laut lalu dikumpulkan dan dibuang ke tampungan, begitu juga di Surabaya kita terus gulirkan mangrove diberikan paralel. Saya harap, mari kita canangkan ini untuk buktikan bangsa negara ini, untuk generasi yang akan datang," pungkasnya.
(zap/idh)
No comments:
Post a Comment