Pages

Thursday, September 6, 2018

Tips Mengikuti Lomba Lari Trail Run dari Atlet Indonesia

JAKARTA - Berlari di medan yang menantang, dalam arti menanjak dan menurun, tidak mudah. Sebab, butuh usaha ekstra atau dua kali lipat dibandingkan berlari di medan datar seperti jalan raya.

Hal tersebut disampaikan oleh atlet lari Indonesia, Fandi Ahmad. Menurut pria yang akrab disapa Agi itu, selain menantang, Trail Run atau lari melintasi medan tertentu menawarkan pengalaman berbeda, yakni pemandangan alam.

Baca Juga: Peserta ZINC Trail Run 2018 Ditunggu Medan Menantang Kawasan Rancaupas

(Foto: Wikanto Arungbudoyo/Okezone)

"Lomba di aspal dan trail itu jelas berbeda. Jarak tempuh 50 km di trail bisa dibilang sama dengan 100 km di road (jalanan). Persiapannya pun berbeda," ujar Agi dalam konferensi pers ZINC Trail Run 2018 di Kaffein SCBD, Jakarta, Kamis (6/9/2018).

"Kalau mau trail run ya latihan trail run. Berlatih di medan yang mirip yakni trek menanjak dan menurun. Selain itu butuh menjaga asupan gizi dan istirahat yang cukup," imbuh mantan anggota Pencinta Alam UI (Mapala) tersebut.

(Foto: Wikanto Arungbudoyo/Okezone)

Fandi Ahmad sendiri sudah cukup berpengalaman mengikuti Trail Run. Lelaki yang tinggal di Depok, Jawa Barat, ini pernah turun pada Trail Run Rinjani 100 kilometer dan sejumlah lomba sejenis baik di dalam maupun luar negeri.

Selain medan latihan dan menjaga kondisi fisik, Agi menyarankan agar berlatih lari dalam jarak terukur. Apabila ingin mencapai jarak tempuh, misalnya 100 km, maka latihan harus dilakukan secara bertahap menempuh jarak tertentu hingga kemudian merasa nyaman.

(RNR)

Let's block ads! (Why?)

Kalo beritanya tidak lengkap buka aja link di samping buat baca berita lengkap nya http://sports.okezone.com/read/2018/09/06/43/1947037/tips-mengikuti-lomba-lari-trail-run-dari-atlet-indonesia

No comments:

Post a Comment