Pages

Wednesday, August 22, 2018

Arsy Anak Anang Nangis Lihat Hewan Kurban Disembelih, Ini Kata Psikolog

Jakarta - Anang Hermansyah dan Ashanty hari ini, Rabu (22/8/2018), melakukan ibadah kurban dalam Idul Adha tahun ini. Mereka turut mengajak serta anak-anaknya, Arsy Addara Musicia Nurhermansyah dan Arsya Pemuda Hermansyah yang masih balita untuk menyaksikan prosesi penyembelihan hewan kurban.

Arsy serta merta menangis saat menyaksikan seekor sapi disembelih. Sedangkan Ashanty mengatakan bahwa Arsya belum mengerti. Hal tersebut juga diceritakan oleh Anang dan Ashanty di hadapan awak media.

"Kalau Arsya belum bisa dijelaskan, kalau Arsy sudah.Dia nangis, kenapa sih sapi harus dipotong. (Dijelasin) lah Arsy kan makan sapi, makan daging, memang diperbolehkan. Cuma kita tidak pernah melihat saja cara memotongnya seperti apa. Dia tetap nangis," kata Ashanty saat ditemui di kediamannya yang berada di Cinere, Tangerang Selatan.

Menurut psikolog Dr. Rose Mini A.P., M.Psi. atau yang akrab disapa Bunda Romi, meski niatan untuk mengajarkan perintah agama pada anak sejak dini adalah tindakan yang mulia, namun hal tersebut harus dibarengi dengan dampingan orang tua.

"Sebetulnya memberitahu kepada anak, agar dia melihat hewan disembelih itu (orang tua) harus bisa menjelaskan, maksudnya apa, kenapa dia harus disembelih. Kalau nggak nanti jadinya malah seperti tindakan kekerasan kepada hewan, kalau anaknya belum paham," jelasnya saat dihubungi detikHOT melalui sambungan telepon.

"Selain itu, kalau masih terlalu kecil, melihat hewan disembelih, hewan itu nggak semuanya adem ayem saja, tapi kan ada yang pakai lari, dijatuhkan, macem-macem, teriak-teriak, itu yang akan membuat anaknya menjadi kurang nyaman," sambungnya.

Anang mengajak anaknya menyaksikan prosesi penyembelihan hewan kurban. Anang mengajak anaknya menyaksikan prosesi penyembelihan hewan kurban. Foto: (Saras/detikhot)

Bunda Romi menjelaskan anak di usia balita belum perlu diajak untuk melihat prosesi penyembelihan hewan kurban karena belum waktunya.

Ia melihat, untuk mengetahui makna dan perintah agama di balik prosesi kurban dibutuhkan perkembangan kognitif yang baru bisa sempurna di usia yang cukup.

"Saya pikir, kalau anak masih balita, itu sebaiknya mending nggak usah dikasih lihat itu dulu, sampai dia paham. Dari segi psikologisnya, anak belajar tentang itu, dia perlu perkembangan kognitif yang cukup," urainya.

Pada saat masih terlalu kecil, perkembangan kognitifnya belum bisa menerima atau menyerap makna dari penyembelihan hewan kurban itu. Dia lihatnya kongkrit, oiya ada hewan disembelih, dia hanya lihatnya itu," tambahnya.

Usia yang cukup untuk mengajak anak melihat penyembelihan kurban, bagi Bunda Romi, adalah ketika anak sudah berada di atas 5 tahun. Itu pun harus disertai dengan penjelasan.

Lebih jauh, ia berpendapat, penjelasan yang diberikan kepada anak pun tak bisa serta merta diberikan di saat hari Idul Adha saja, melainkan harus secara pelan-pelan diajarkan sejak jauh-jauh hari agar anak tidak merasa kaget.

"Biasanya sih di TK A itu belum, tapi di TK B mau masuk ke kelas 1 (SD, Sekolah Dasar), itu pemahaman sudah bisa pelan-pelan. Tapi nggak bisa langsung tanpa pengajaran kita ajak ke penyembelihan. Tapi harus ada ceritanya dulu tentang nabi seperti apa," tuturnya.
(srs/doc)


Photo Gallery

1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Let's block ads! (Why?)

https://hot.detik.com/read/2018/08/22/190203/4177859/228/arsy-anak-anang-nangis-lihat-hewan-kurban-disembelih-ini-kata-psikolog

No comments:

Post a Comment