Pages

Tuesday, August 14, 2018

Perkuat Cadangan Devisa, Jokowi: Kita Harus Jaga Rupiah

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajarannya memperkuat cadangan devisa guna memperkokoh ketahanan terhadap ketidakpastian ekonomi global.

Cadangan devisa dinilai mampu meminimalisir dampak dari krisis ekonomi di Turki karena mata uangnya, lira terus melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

BERITA TERKAIT +

"Kita harus jaga stabilitas Rupiah dalam nilai yang wajar, inflasi rendah, defisit transaksi yang aman," kata Jokowi dalam rapat terbatas dengan topik lanjutan strategi kebijakan memperkuat cadangan devisa di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa, (14/8/2018).

Jokowi menilai, selama ini Menteri Keuangan Sri Mulyani telah mengelola APBN dengan sangat berhati-hati. Menurut dia, pemerintah akan menurunkan angka defisit pada APBN 2019.

"Defisit APBN saya kira 2,12% dan tahun depan kita akan turun di bawah 2%," ucap dia.

 Jokowi Pimpin Ratas tentang Reformasi Program Pensiun ASN

Jokowi memaparkan, berbesaran anggaran belanja modal sudah berjalan. Sementara pada sisi moneter, dia menilai bahwa Bank Indonesia juga sudah mengelola dengan sangat hati-hati dan prudence.

"Saya kira akan terus kita dukung. Juga di sisi OJK, kalau kita lihat juga CAR perbankan kita masih sangat kuat, pada posisi 20% lebih, 22% tepatnya, sehingga hal ini yang harus kita jaga," papar dia.

Kepala Negara ingin memastikan semua yang telah dibahas dalam rapat terbatas sebelumnya berjalan dengan baik di lapangan. Dengan begitu, upaya memperkuat cadangan devisa dapat tercapai baik dari sisi fiskal maupun moneternya.

"Saat ini, akan saya update satu persatu, problem apa yang jadi hambatan di lapangan sehingga kita benar-benar bisa memperkuat cadangan devisa," ucap dia.

Jokowi juga meminta percepatan pelaksanaan mandatory biodiesel dan peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), sehingga, BUMN dapat memperhatikan apa saja yang sebelumnya memakai komponen impor.

 Pimpin Ratas, Jokowi Minta Pendekatan Hard Power & Soft Power Soal Terorisme

Kementerian Perdagangan dan Bea Cukai juga diminta untuk cermat dalam mengendalikan impor. Hal itu harus dilakukan secara detail dan cepat sehingga impor barang yang memang sangat penting dan sangat tidak penting bisa diketahui.

"Juga terkait terobosan untuk meningkatkan ekspor. Dalam ratas lalu banyak disinggung, termasuk di dalamnya yang berkaitan dengan investasi. Kita juga sudah buka Online Single Submission (OSS). Ini dampaknya apa, harus dilihat," kata dia.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengingatkan agar Kabinet Kerja dapat mempercepat pembangunan infastruktur yang mendukung pariwisata. Khususnya, 10 destinasi pariwisata prioritas yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

"Sektor ini akan cepat menambah dan memperkuat cadangan devisa kita," pungkasnya.

(dni)

Let's block ads! (Why?)

Kalo beritanya tidak lengkap buka aja link di samping buat baca berita lengkap nya http://economy.okezone.com/read/2018/08/14/20/1936397/perkuat-cadangan-devisa-jokowi-kita-harus-jaga-rupiah

No comments:

Post a Comment