Pages

Friday, August 10, 2018

Kota Trier dan Sosok Karl Marx yang Dicintai Turis Cina di Jerman

SANGATLAH mudah dipahami mengapa kota tertua di Jerman itu menarik begitu banyak turis. Bagaimana pun, Trier, yang dahulu merupakan ibu kota Kekaisaran Romawi, adalah tempat reruntuhan Romawi terbanyak di luar kota Roma, sementara kebun anggur di sekitarnya menghasilkan sebagian anggur terbaik di negara itu.

Tetapi bagi sekitar 150.000 orang warga negara Cina yang berkunjung setiap tahun, lebih dari pada tempat tujuan lain di Jerman, warisan Trier sebagai tempat kelahiran Karl Marx adalah daya tarik utama.

BERITA TERKAIT +

Terkenal sebagai bapak sosialisme, Marx percaya bahwa pertentangan antara kelas penguasa dan kelas tertindas didorong oleh kepemilikan pribadi atas barang dan jasa, yang merupakan dasar kapitalisme.

Dia berpendapat memindahkan pengaturan barang dan jasa dari individu kepada negara akan membebaskan masyarakat dari penindasan klas. Karya-karya Marx merupakan ideologi pembimbing bagi Republik Rakyat Cina, dan dia dianggap oleh banyak orang Cina sebagai pahlawan.

 BACA JUGA:

Lampung Siap Disulap Jadi Maldivesnya Indonesia

Tidak lama berselang, Presiden Xi Jinping menyatakan: "Jika kita menyimpang dari atau meninggalkan Marxisme, partai kita akan kehilangan jiwa dan arahnya."

Popularitas Trier dengan pelancong Cina telah menjadi daya tarik bagi para pedagang di kota, yang toko-tokonya dipenuhi dengan berbagai memorabilia, mulai dari pemotong kue berbentuk Marx hingga celengan yang berbentuk seperti kepalanya.

Banyak pedagang eceran yang mendaftar ikut pelatihan tata krama yang ditawarkan oleh Kamar Dagang dan Industri Trier, di mana mereka disarankan untuk tidak membungkus suvenir dengan kertas putih, warna jubah pemakaman di Cina, dan untuk menghindari petunjuk ke nomor 250, istilah slang dalam bahasa Cina yang berarti 'bodoh'.

Untuk menghormati ulang tahun Marx yang ke 200 pada tahun 2018, uang kertas Euro yang bernilai nol dihiasi dengan wajah filsuf yang dicetak dalam jumlah ribuan, dan tersedia untuk dibeli sebagai oleh-oleh.

Tetapi berbagai pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi di negara-negara komunis, termasuk Cina, telah menempatkan Marx sebagai tokoh kontroversial. Di Jerman, dia dicerca oleh banyak orang, terutama penduduk bekas Jerman Timur yang pernah dikuasai kekuasaan Komunis.

 

Alexander Schumitz, yang mengepalai usaha pemasaran badan pariwisata Trier mengakui keputusan untuk menerima status kota sebagai tempat kelahiran Marx baru terjadi belakangan.

"Banyak orang yang setuju bahwa Marx adalah filsuf yang penting," katanya pada saya.

"Dia tidak bertanggung jawab terhadap apa yang diperbuat orang-orang terhadap gagasannya. Memang benar bahwa Trier telah mengabaikan Marx selama hampir 200 tahun, tetapi setelah jatuhnya Tembok Berlin, sebagian besar warga menerima Marx sebagai putera kota yang terkenal."

Ketika pemerintah Cina mengumumkan niatnya untuk mempersembahkan patung Marx kepada Trier untuk menghormati 200 tahun kelahiran Marx, kota itu menerima, tetapi seorang perwakilan kota yang dikirim ke Cina mendapat perlakuan kurang nyaman karena ada bujukan agar sang seniman mengecilkan ukuran patung.

Mereka melakukannya setelah mendapat saran agar membuat patung dengan tinggi 5,5 meter termasuk dasarnya (aslinya patung itu berukuran 6,4 meter), dan menyetujui karena sama dengan tanggal lahir Marx: 5 Mei 1818.

Patung baru ini merupakan salah satu dari beberapa hal yang harus dilihat bagi siapa saja yang merogoh kocek untuk plesiran ke kota Trier, yang hanya berjarak sekitar 20 menit dari perbatasan Jerman-Luxemburg, dan mengunjungi patung Marx.

Sebelumnya

1 / 2

Let's block ads! (Why?)

Kalo beritanya tidak lengkap buka aja link di samping buat baca berita lengkap nya http://lifestyle.okezone.com/read/2018/08/10/406/1934572/kota-trier-dan-sosok-karl-marx-yang-dicintai-turis-cina-di-jerman

No comments:

Post a Comment