Pages

Monday, September 3, 2018

Agustus Deflasi, BPS Tetap Waspadai Gejolak Harga Pangan

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan, meski pada Agustus 2018 mengalami deflasi sebesar 0,05% (month to month/mtm) namun tetap perlu mewaspadai gejolak harga pangan atau volatile food.

Pasalnya, dari tahun ke tahun harga pangan terus mengalami kenaikan. Secara tahunan inflasi pada kelompok ini di Agustus 2018 mencapai 4,97%.

BERITA TERKAIT +

"Inflasi volatile food itu 4,79%, ini berarti ke depannya perlu ekstra hati-hati," ujarnya di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Senin (3/9/2018).

Pasokan di Bawah 1 Juta Ton, Pemerintah Bakal Impor Beras 500 Ribu Ton

BPS berharap pemerintah bisa bertindak preventif guna meminimalisir gejolak harga pangan, terutamanya pada komoditas-komoditas utama pangan nasional. Seperti pada harga komoditas beras dan telur ayam ras yang sempat bergejolak di Juni dan Juli.

"Bahan makanan perlu kita waspadai untuk menjaga agar harga pangan tidak bergejolak," katanya.

Pasokan Berkurang, Harga Telur Ayam di Aceh Naik Sepekan Terakhir

Untuk diketahui, BPS mencatat pada kelompok bahan makanan terjadi deflasi 1,10% dengan andil terhadap deflasi Agustus 2018 0,24%. Di mana komoditas yang dominan menyumbang deflasi yakni telur ayam ras sebesar 0,06% serta bawang merah sebesar 0,05%.

Deflasi juga disumbang bahan pangan yakni komoditas daging ayam ras, cabai merah, cabai rawit yang masing-masing sebesar 0,02%. Kemudian komoditas sayur-sayuran yang menyumbang deflasi 0,01%.

(Feb)

(rhs)

Let's block ads! (Why?)

Kalo beritanya tidak lengkap buka aja link di samping buat baca berita lengkap nya http://economy.okezone.com/read/2018/09/03/320/1945401/agustus-deflasi-bps-tetap-waspadai-gejolak-harga-pangan

No comments:

Post a Comment