Pages

Saturday, August 18, 2018

Kisah Remaja yang Menjadi Korban Budak Seks ISIS

JAKARTA - Seorang remaja Yazidi yang dijual sebagai budak seks oleh kelompok ISIS mengatakan kepada BBC bahwa dirinya ketakutan setelah melarikan diri ke Jerman, karena bertemu langsung dengan seseorang yang telah menyekapnya.

Ashwaq yang berumur 14 tahun ketika kelompok militan ISIS atau Negara Islam menguasai wilayah Irak utara, termasuk wilayah yang ditinggali orang-orang Yazidi.

BERITA TERKAIT +

Mereka menyekap ribuan perempuan untuk dijadikan budak seks, di antaranya adalah Ashwaq, untuk dijual seharga $100 kepada seorang pria bernama Abu Humam.

Diperkosa dan disiksa, Ashwaq berhasil melarikan diri tiga bulan kemudian dan pergi ke Jerman bersama ibu dan saudara laki-lakinya.

Dan beberapa bulan yang lalu, di sebuah ruas jalan di dekat supermarket, dia mendengar seseorang memanggil namanya.

 

Ashwaq mengatakan kepada BBC, "Dalam perjalanan pulang ke sekolah, sebuah mobil berhenti di sebelah saya. Dia duduk di kursi depan. Dia berbicara dengan saya dalam bahasa Jerman dan bertanya: 'Apakah kamu Ashwaq?' Saya sangat takut, saya gemetar. Saya berkata: 'Tidak, siapa kamu?'.

Pria itu kemudian menjawab, "Aku tahu kamu adalah Ashwaq, dan aku Abu Humam". Menurut Ashwaq, pria itu lantas mulai berbicara dengan bahasa Arab dan mengatakan kepadanya agar dirinya tidak berbohong kepadanya.

"Aku tahu kamu, katanya. Dan aku tahu di mana kamu tinggal dan dengan siapa kamu tinggal. Dia tahu segalanya tentang kehidupan saya di Jerman," terangnya.

Dia menambahkan, "Saya tidak pernah percaya bahwa saya akan menghadapi kenyataan seperti ini di Jerman".

"Saya meninggalkan keluarga dan negara saya dan pergi ke Jerman untuk melupakan derita dan pilu".

"Tapi saya bertemu kembali dengan anggota ISIS yang menyekap saya dan dia tahu segalanya tentang saya".

"Anda Belum Pernah Mengalaminya, Anda Tidak Bakal Merasakannya"

Jaksa penuntut Jerman mengatakan bahwa Ashwaq telah melaporkan insiden itu kepada polisi lima hari setelah kejadian.

Ashwaq mengatakan bahwa dirinya telah mengungkapkan apa saja yang dialaminya, termasuk pengalaman mengerikan yang dialaminya selama di Irak.

Penyidik kepolisian kemudian melakukan identifikasi wajah penyekapnya dan memintanya agar mengontak kepolisian secepatnya apabila dia melihat kembali Abu Humam.

 

Dia mengaku dirinya sudah meminta polisi untuk memeriksa kamera pengintai (CCTV) di supermarket, tetapi sepertinya tidak ada tindaklanjutnya.

"Saya sudah menunggu sebulan penuh," ungkapnya, tetapi dia belum menerima informasi lebih lanjut.

Karena merasa ketakutan bertemu kembali dengan penyekapnya, dan di sisi lain ingin kembali tinggal dengan empat saudara perempuannya, Ashwaq kembali ke Irak Utara.

Dia telah meninggalkan kota Schwäbisch Gmünd di Jerman, kota yang dulu diharapkannya untuk memulai hidup baru.

"Jika Anda belum mengalaminya, Anda tidak akan tahu bagaimana rasanya ...," katanya. "Ketika seorang perempuan diperkosa oleh militan ISIS, kamu tidak dapat membayangkan seperti apa ketika kamu bertemu kembali dengan pelakunya".

Sebelumnya

1 / 2

Let's block ads! (Why?)

Kalo beritanya tidak lengkap buka aja link di samping buat baca berita lengkap nya http://news.okezone.com/read/2018/08/18/18/1938327/kisah-remaja-yang-menjadi-korban-budak-seks-isis

No comments:

Post a Comment