Pages

Friday, August 10, 2018

Penyandang Diabetes Indonesia Meningkat, Dokter Imbau Lakukan Pemeriksaan DNA

ANGKA penyandang diabetes di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Menurut data yang dikeluarkan oleh IDF Diabetes Atlas pada 2015, Indonesia menempati peringkat ke-7 di dunia untuk prevalensi diabetes tertinggi.

Pada 2017, peringkat Indonesia naik menjadi negara ke-6. Angka penyandangnya diperkirakan lebih dari 10 juta orang. Saat ini, diabetes mellitus tidak hanya mengacam kalangan orang tua, tetapi juga bisa menyerang mereka yang masih di usia produktif bahkan anak remaja.

BERITA TERKAIT +

Namun sayangnya, kesadaran masyarakat Indonesia untuk melakukan pengecekan dini masih sangat minim. Padahal, diabetes mellitus bukan melulu soal gula darah. Meski gejala diabetes kerap ditandai dengan peningkatan gula darah, ada banyak hal penting yang sering diabaikan. Salah satunya adalah fakta bahwa gula darah dapat memicu berbagai macam komplikasi.

“Gula darah itu sumber dari berbagai macam komplikasi. Jadi bagi mereka yang didiagnosa pra-diabetes, diabetes, atau inner circle, sebaiknya harus mengetahui penyebab diabetes secara rinci agar dapat melakukan tindakan pencegahan,” tutur Dr. dr. Aris Wibudi SpPD, KEMD, pada acara peluncuran aplikasi Teman Diabetes, di bilangan Jakarta Selatan, Jumat (10/8/2018).

Lebih lanjut Aris mengatakan, diabetes disebabkan oleh dua faktor yakni, faktor internal dan eksternal. Untuk faktor internal sendiri biasanya disebabkan oleh riwayat keluarga atau kelainan kromosom. Sementara faktor eksternal lebih kepada gaya hidup dan pola makan sehari-hari.

cek gula darah

Kedua faktor ini memang saling berhubungan. Apabila pasien dengan riwayat keluarga diabetes tidak dapat menjaga pola makan dan gaya hidupnya, hal ini justru dapat meningkatkan risiko diabetes.

"Gaya hidup memang harus dijaga. Dan perlu diketahui bahwa tipe diabetes itu ada 4 jenis yaitu, diabetes tipe 1, diabetes tipe 2, diabetes gestasional pada wanita hamil, serta diabetes lain. Bahkan saya dengar penelitian terbaru telah menemukan diabetes tipe 3 bagi para penderita alzheimer," imbuhnya.

Baca Juga: Genap Berusia 29 Tahun, Setuju 5 Penampilan Marshanda Ini Tetap seperti ABG?

Lalu bagaimana cara mencegahnya? Aris mengaku satu-satunya cara terampuh untuk mencegah diabetes adalah dengan melakukan pemeriksaan DNA. Apalagi teknologi zaman sekarang sudah semakin canggih.

Saat ini semua orang bisa melakukan pemeriksaan DNA melalui media air liur (nutrigenomik). Tujuannya adalah untuk mengetahui menu makanan dan olahraga apakah yang cocok untuk gen mereka.

"Diabetes itu tidak bisa disembuhkan tapi bisa dikendalikan. Salah satunya ya dengan pemeriksaan DNA. Kalau sudah tahu kategori DNA-nya, pasien tentu bisa mengubah pola makan mereka. Jatuhnya lebih personal, karena tidak semua orang dapat mengonsumsi makanan atau melakukan jenis olahraga yang sama," jelas Aris.

Baca Juga: Kemeja Putih Presiden Joko Widodo Banyak Ditaksir, Netizen: "Udah Bisa Dibeli di Online Shop Mana?"Selfie dengan ekspresi datar

Pasalnya, jika pasien hanya mengandalkan obat-obatan, namun enggah mengubah gaya hidup mereka, dapat dipastikan kadar gula darah akan kembali meningkat.

"Diabetes itu adalah penyakit pilihan kita sendiri. Jadi harus dilakukan pemeriksaan sedini mungkin, agar bisa dikendalikan," tukasnya.

(hel)

Let's block ads! (Why?)

Kalo beritanya tidak lengkap buka aja link di samping buat baca berita lengkap nya http://lifestyle.okezone.com/read/2018/08/10/481/1934849/penyandang-diabetes-indonesia-meningkat-dokter-imbau-lakukan-pemeriksaan-dna

No comments:

Post a Comment