Pages

Saturday, August 4, 2018

Kisah Preman Pensiun 2 Kali Naik Haji

JEDDAH – Ruang ganti bandara Jeddah siang itu mendadak sesak. Jamaah kloter 20 Embarkasi Makassar baru saja tiba. Menurut ketentuan, para jamaah seharusnya sudah berihram. Tetapi terlihat masih ada yang mengenakan seragam khas batik berwarna hijau biru.

Di antara ratusan jamaah yang tengah bersih-bersih untuk mandi lalu salat sunah 2 rakaat, tampak dari kejauhan seorang pria berperawakan berbeda. Sontak pria itu menjadi pusat perhatian jamaah lainnnya.

BERITA REKOMENDASI

Pria berkaca mata hitam itu tanpa dia sadari menjadi sorotan lantaran ketika berihram lengan kananya terlihat bertato. Namun dia begitu ramah dan akrab dengan rekan-rekan serombongannya. Sebelum berganti baju ihram, ia sudah sibuk mencarikan air mineral untuk jamaah di rombongannya yang berusia lanjut.

Potongan rambutnya cepak, berkulit hitam bak tentara yang baru pulang berperang. Orang di sekelilingnya bertanya-tanya benarkah itu tato atau bukan. Ketika didekati ternyata benar, tato jaring laba-laba dan motif tribal di situ terlukis di lengan kanannya.

“Benarkah itu tato sungguhan?,” tanya seorang jamaah lain. Ia pun tidak menjawab langsung, ia hanya tersenyum sambil berucap. “Waktu bikinnya saya belum kepikiran bakal ke sini,” kata pria itu tersipu malu.

Ilustrasi.

Pria bernama lengkap Tajuddin ini memang memiliki banyak tato di lengannya. Motif serupa juga memenuhi bagian atas tangan kirinya. “Orang bilang saya ini preman kampung dulunya, boleh dibilang kayak gitu,” kata pria berusia 60 tahun ini.

Namun, pria kelahiran Kendari ini mengaku sudah lama taubat. Lebih dari 20 tahun meninggalkan dunia kelam.

Kini ia dan keluarga kesehariannya disibukkan dengan usaha menjual ikan. Dari usaha itulah dia bersama istri dan keluarganya bisa ke Tanah Suci. Bahkan, dia mengaku ini adalah kali kedua menunaikan ibadah haji. Pada 2010 sudah dapat kesempatan ke Tanah Suci. “Sekarang saya bersama istri dan keluarga. Pastinya, saya ingin lebih baik ibadahnya kali ini,” tutur Tajuddin.

Tajuddin ketika muda merupakan preman yang cukup disegani dan terkenal di kampungnya. Jurmin, kerabat dekatnya menceritakan masa kelam sahabatnya itu bahwa Tajuddin dahulu dikenal satu kampung sebagai preman.

Tapi sekarang Allah telah menunjukkan kebesaran-Nya dengan memberikan hidayah ke Tajuddin untuk menjadi seperti sekarang ini. “Sekarang begini orangnya (lebih baik),” kata Jumrin.

(qlh)

Let's block ads! (Why?)

Kalo beritanya tidak lengkap buka aja link di samping buat baca berita lengkap nya http://haji.okezone.com/read/2018/08/04/393/1931799/kisah-preman-pensiun-2-kali-naik-haji

No comments:

Post a Comment